Senin, 05 September 2011

"FB" Menjadi Ajang Mengeluh Manusia- tak Bersyukur

Postingan ane yang ini terus terang terinspirasi dari keprihatinan sohib ane Aryandi,
wait a minute...,

Sorry kelamaan sob..kemarin sore niatnya mau diselesaikan sekali duduk..namun berhubung lagi ada kebutuhan penting yang ngak bisa ditinggalin, ane putusin tuk nge-delayed sementara postingan ini..tapi tenang, ide nya gak berubah kok..So, maaf klo jadi penasaran...

Seperti yang ane urutin sesuai judul di atas dan prolog yang memang terinspirasi dari keprihatinan sohib (beneran sohib nih!) ane Aryandi yang melihat kesenjangan makna penggunaan FB, menurutnya "kok sekarang FB menjadi ajang mengeluh sih!" ("mungkin bukan hanya FB sob", pikir ane). Mengapa kemudian ane coba angkat topik ini karena pertama,mengingat besarnya pengguna FB di Indonesia dan hal ini seharusnya disadari dan menjadi hal yang seharusnya dihindari oleh semua penikmat layanan masal online FB. Kedua, melihat lemah dan kurangnya pengawasan sang pengguna media sosial seperti FB dalam hal "berpikir dahulu, baru kemudian bertindak" dan bukan sebaliknya. Ketiga,ane melihat adanya dampak negatif lain berupa pencorengan nama baik diri sendiri dalam hal ini pribadi pengguna FB.

Well, ane gak perlu mengulas apa itu sosial networking (kalo gak tau tanya paman google), karena dari makna bahasanya saja kita dapat mengetahui apa yang menjadi objektif berdirinya layanan sejenis sosial networking yaitu membuat jejaring sosial yang tidak mungkin hanya bermakna privasi (ya iya lah, namanya juga "sosial"). Wal hasil apapun yang menjadi "status" (FB) akan menjadi "makanan" dan pengetahuan buat halayak ramai meskipun FB menyediakan layanan privasi bagi pengguna (yang sadar) yang tentu saja membutuhkan privasi untuk sekedar mengeluarkan "uneg2".

Bingung maksudnya gimana?!
Owkay, Ane persingkat penjelasannya dengan contoh!

Status FB:
"Knapa sih hidup gue kok kyk gini, apes bgt! ya tuhan apa salah gue?!!!!!!!!!"
(Tuhan: "klo mo lihat salah mu, tuh da 20 gudang filenya!")

"Panazzzzznyaaa" (*dicempulngin ke neraka baru tau rasa apa tuh "panas"!)

"Dingin bgt sich, bikin sebel!" (*dibikin panas juga ngomel)

"Jiaaaah sialan,ujan lagi, kalo gini kapan bisa keluar rumah!" (*Woi, gak pernah dngEr yang namnay jas hujan? payung?)

"Dich, byk bgt 5ih krjaan q d kantor," ('Tuhan: Ya udah saya cabut pekerjaan dari hidup mu, sekalian jatuh miskinnya mau pesan juga?!)

"sepertiny saya akan sangat sibuk...apakah betul bgitu???haduhhhh.........." (*haduuuuuh???)

"Pusiiiiiiiing, ni palak mo pecah, pengen tak copotin aja nih palak!" (*dicopot beneran baru tau rasa)

"Duuuh, kulit Quh jadi iteeeem, kelamaan ciank2 main di pantai!" (*kebodohan yang nyata!)(menurut loe? salah gue? salah bos gue? salah keluarga gue?)

Dan itu lah sedikit note2 status yang coba ane ringkas dari sekian banyak sataus FB yang kalo kemudian diperhatikan sangat "menyakiti" Tuhan! Ane sengaja untuk tidak menampilkan profile pemiliknya, karena memang tidak ingin membahasa siapa dan bagaimana mereka..

"Smoga kita kagak termasuk kedalam golongan org tak bersyukur sob!" kata sohib gue, Aryandi.

Ya ente ada benernya sob, tak seharusnya kita mengeluh dalam kecukupan. 100 kecukupan yang diberikan Allah, tertutupi oleh 1 ujian kecil yang Allah gunakan untuk menunjukkan keberadaan diri-Nya. manusia menghujatnya (kekurangan, kesedihan, kesakitan,dll) seolah seumur hidup tak memperoleh rahmat- Nya! dan mengapa bukan sebaliknya....

Lihat, betapa durhaka dan tak bersyukurnya kita?!


Peran "berfikir dahulu, kemudian baru bertindak" sepertinya sangat berlaku dalam kasus ini, kita seharusnya berpikir 2-3 kali untuk mengoreksi status yang akan kita tampilkan ke halayak ramai di jejaring sosial karena peran "status" yang sperti ini memberikan dampak negatif baik yang datangnya dari sosial.. Khalayak akan memberikan penilaian atas pribadi pemilik status yang sesungguhnya. Setiap hujatan dan "ketidak syukuran" kita itu akan menjadi gambaran yang sesungguhya atas diri kita.

Smoga kita tidak benar2 dijadikan-Nya manusia yang tak bersyukur atas ulah bodoh kita...dan menjadi pribadi penuh syukur atas nikmat yang diberi meski hanya setetes hemoglobin, aamiin!

15 komentar:

  1. wah, gue ga ngerti.. ini maksudnya apa, sob?

    anyway ttg FB dan sukur2an, gue pernah tulis gini di status FB gue: "tuhan tidak punya akun twitter, FB, G+ dan YM. jadi berdoalah dengan cara yang benar". sesaat semuanya ngejauh dari gue. buehehehhe

    BalasHapus
  2. Owkay2, maaf nih ane lanjutin kronologisnya...ya wajar kalo sob reborn jadi bingung...wong belum kelar kok nulisnya...jadi enak bikin penasaran...heee

    BalasHapus
  3. Yah, it tujuan adanya temen my sob..saling mengingatkan..

    BalasHapus
  4. Selain jadi ajang mengeluh, FB juga jadi ajang pamer2an foto narsis lho. Kalau aku pribadi, jarang banget update status. Malas aja sih

    BalasHapus
  5. Wah kalo ajang alay, angkat tangan deh...he

    BalasHapus
  6. makanya saya sudah gak pernah berstatus ria di san.. ntar juga putih lagi mas :) hehehehe.. sabar

    BalasHapus
  7. Majalah Masjid kita: Ya gitu lah, so, nungguin putih dulu ni?! hee...

    BalasHapus
  8. wahahah...bner..bener banget, makanya aku males aj update status kl ujungnya cm ngeluh or ajang pamer aj.
    btw maaf lahir batin ya gra, blognya bagus, fontnya asik dibaca...hehe

    BalasHapus
  9. mbk intan: sama2 mba mhn maaf lhir dn batin juga ya...mksih dah ikut mndukung pemberantasan alay fb...hahaha..follow me ya!

    BalasHapus
  10. salam,,
    seblumnya mau tanya ni blog emang dibuat link titlenya ke homepage ya..

    oke berbicara soal sosial network emng seru.. sadar tidak sadar memang dunia dah berubah. berubah mnjadi dunia digital..hadoh..
    bukan cuma ajang ngeluh sob.. brdoa pun juga di FB.. suka ketawa aku kalo liat..hehe

    klo aku sendiri kadang buat jualan,,lumayan bisa dapet duit.. :)

    BalasHapus
  11. Kalo saya ketemu status friendlist gituan, langsung tak balas, "Gak mikir lu! Coba kalo setiap tarikan oxygen dari idung lu dikenain tarif pulsa ma tuhan, nyahok lu!"...

    Perdana disini and happy blogging!

    BalasHapus
  12. Saya juga dulu seperti itu, membuat status tak benar. Tapi sekarang beda, sudah kembali ke jalan yang benar. Mengomel tak akan memecahkan masalah, betul? hehe nice tulisan anyway!

    BalasHapus
  13. Beje:
    Yoi sob sengaja ane link ke home page...ya itu dah takdir dunia sob pasti ada selalu yang baru termasuk berubahnya pola komunikasi dlm hl ni dumay (dunia maya)!! syukuri dan mnfaatkan sbaik mungkin...btw, sukses buat jualannya...smoga slalu lancar sob amiin!

    Iskaruji:
    welkom lah buat ente sob!
    iya sih, terkadang status membuat reaksi berbeda dari pembaca termasuk bikin sebel..hahaha, yang terpenting menghindari hal buruk yang sama sob, sukses ya!

    Reza Pahlevi:
    Betul sob, mengomel hanya membuat lubang hitam ujian dan ujian membesar...disinilah letak makna syukur diuji..owkay deh slmat mnikmati jalan mu yg lurus...sukses sampe tujuan sob! amiin..

    BalasHapus
  14. yup, thats work! Now your blog is mobile friendly, dud.. :)

    BalasHapus